kerinduan pada damai

di sudut sepi berkalang bantal
seorang sedang meraung menumpas langit
"mengapa menjeput saudaraku dalam derita Tuhan"
alam beku meraung dalam teriakannya
ia tidak mengerti
ketika semburat bahagia meronai pipi orang di sini
saudaranya sedang berperang melawan maut yang datang tanpa terhentikan
memekikkan kalimat-kalimat ke esaan tuhan.

duhai saudaraku pernahkah kau cicipi bahagia
walau hanya sejengkal tanah dalam dekapan bundamu
engkau menggeleng, tangis itu tunpah
aku tidak punya bunda, tanah itupun tidak berhak kami namakan diri kami.

ia garang memohon pada petir,
mengapa tidak biarkan mereka bahagia.
jangan biarkan perang membinasakan mereka dalam derita tak bertuan.


buat saudaraku dibelahan dunia sana.


padang, 05 januari 2009

Komentar

Anonim mengatakan…
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Postingan populer dari blog ini

Etalase cinta Muni dan Ibu

Just friend